Rabu, 13 Januari 2016

Obesitas : Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Pengertian
Kegemukan atau obesitas adalah suattu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup atau meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter lebih dari 30 kg/m2 .

Penyebab Obesitas
Dihadapkan pada obesitas, tidak jarang seorang remaja bereaksi secara berlebihan. Tidak jarang pula mereka menjadi frustrasi karena meskipun sudah melakukan diet ketat dan mengkonsumsi ramuan atau obat-obatan penurun berat badan, ternyata bobot tubuh tidak kunjung susut. Menurut para ahli, didasarkan pada hasil penelitian, obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah faktor genetik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, dan faktor lingkungan.

1.    Genetik

Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita seringkali menjumpai orangtua yang gemuk cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula. Dalam hal ini, nampaknya faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh. Hal ini dimungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka tidak heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama besar.

2.    Kerusakan Pada Salah Satu Otak

Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu bagian otak yang disebut hipotalamus – sebuah kumpulan inti sel dalam otak yang langsung berhubungan dengan bagian-bagian lain dari otak dan kelenjar dibawah otak. Hipotalamus mengandung lebih banyak pembuluh darah dari daerah lain pada otak, sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh unsur kimiawi dari darah.
Dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu hipotalamus lateral (HL) yang menggerakan nafsu makan (awal atau pusat makan) dan hipotalamus ventromedial (HVM) yang bertugas merintangi nafsu makan (pemberhentian atau pusat kenyang).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bila HL rusak/hancur maka individu menolak untuk makan atau minum, dan akan mati kecuali bila dipaksa diberi makan dan minum (diberi infus). Sedangkan bila kerusakan terjadi pada bagian HVM maka seseorang akan menjadi rakus dan kegemukan.

3.    Pola Makan Berlebihan

Orang yang kegemukan lebih responsif dibanding dengan orang berberat badan normal terhadap isyarat lapar eksternal, seperti rasa dan bau makanan, atau saatnya waktu makan. Orang yang gemuk cenderung makan bila ia merasa ingin makan, bukan makan pada saat ia lapar. Pola makan berlebih inilah yang menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kegemukan jika sang individu tidak memiliki kontrol diri dan motivasi yang kuat untuk mengurangi berat badan.

4.    Jarang Berolahraga

Pengeluaran energi tergantung dari dua faktor : 1) tingkat aktivitas dan olah raga secara umum; 2) angka metabolisme basal atau tingkat energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi minimal tubuh. Meski aktivitas fisik hanya mempengaruhi satu pertiga pengeluaran energi seseorang dengan berat normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Pada saat berolahraga, kalori terbakar. Makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang.Kalori secara tidak langsung mempengaruhi sistem metabolisme basal. Orang yang duduk bekerja seharian akan mengalami penurunan metabolisme basal tubuhnya. Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat, obesitas membuat kegiatan olahraga menjadi sangat sulit dan kurang dapat dinikmati dan kurangnya olahraga secara tidak langsung akan mempengaruhi turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut.Jadi olahraga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal. nggung jawab dua pertiga dari pengeluaran energi orang normal.

5.    Pengaruh Emosional

Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka cenderung makan lebih banyak apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen membuktikan kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam. Orang dengan berat badan yang normal makan dalam situasi yang kurang mencekam (McKenna,1999).
Dalam suatu studi yang dilakukan White (1977) pada kelompok orang dengan berat badan berlebih dan kelompok orang dengan berat badan yang kurang, dengan menyajikan kripik (makanan ringan) setelah mereka menyaksikan empat jenis film yang mengundang emosi yang berbeda, yaitu film yang tegang, ceria, merangsang gairah seksual dan sebuah ceramah yang membosankan.
Pada orang gemuk didapatkan bahwa mereka lebih banyak menghabiskan kripik setelah menyaksikan film yang tegang dibanding setelah menonton film yang membosannkan. Sedangkan pada orang dengan berat badan kurang selera makan kripik tetap sama setelah menonton film yang tegang maupun film yang membosankan.

6.    Lingkungan

Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang untuk menjadi gemuk. Jika seseroang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk menjadi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal maka orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah psikologis sehubungan dengan kegemukan.


Dampak dari Obesitas
Secara klinis, seseorang dapat dikatakan mengalami obesitas ketika berat badan seseorang mencapai 15% lebih berat dari berat badan idealnya. Pengelompokan obesitas yang lain juga diklasifikasikan sebagai berikut:
·         Obesitas ringan, dengan kelebihan berat badan mencapai 20% hingga 40%.
·         Obesitas sedang, dengan kelebihan berat badan mencapai 41% hingga 100%.
·         Obesitas berat, dengan kelebihan berat badan lebih dari 100%.
Kelebihan berat badan atau obesitas bukan hanya sekedar mempengaruhi lebar pinggang, tetapi menimbulkan efek yang lebih buruk lagi. Sejumlah masalah kesehatan yang serius, merupakan bahaya akibat obesitas yang bisa terjadi, adalah sebagai berikut:

1. Gangguan Otak

Menurut penelitian terbaru, ada sejumlah kasus obesitas yang berbahaya bagi otak. Seperti yang dilansir dari My Health News Daily, bahwa obesitas dapat mempengaruhi otak seperti berikut ini:
·         Kecanduan makan, sebab menurut penelitian obesitas dapat mengubah pola makan secara otomatis. Sehingga jika hal ini terjadi, maka berat badan akan bertambah karenakan otak butuh dipuaskan oleh makanan utamanya yang manis dan berlemak.
·         Mengubah kinerja sistem imun, Resiko inflamasi menjadi meningkat. Kemudian inflamasi ini akan mempengaruhi otak dan menghancurkan beberapa bagiannya sehingga suasana hati mudah berubah hingga sulit untuk menghentikan kebiasaan makan yang berlebih.
·         Demensia, Berhubungan dengan inflamasi akibat obesitas, ternyata dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi gampang stres. Ukuran otak juga bisa mengecil akibat adanya lemak di perut sehingga resiko demensia dapat meningkat.
·         Diet yoyo, yakni diet berputar yang mengakibatkan penurunan dan peningkatan berat badan secara berkelanjutan. Diet ini bisa membuat berat badan menjadi bertambah lebih cepat, dan perputarannya bisa mempengaruhi otak sehingga gampang stres.
·         Merusak memori, Menurut studi Journal of the American Geriatric Society, hormon yang diproduksi oleh lemak bisa menyebabkan inflamasi sehingga mempengaruhi bagian kognitif yang akibatnya membuat seseorang akan kehilangan ingatan.

2. Penyakit Jantung


Bahaya obesitas dapat memicu terjadinya serangan jantung, sebab lemak yang berlebih dapat menutupi pembuluh darah pada jantung sehingga menjadi tersumbat. Jika hal ini terjadi, maka serangan jantungpun dapat terjadi termasuk jantung koroner. Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penyakit jantung ini antara lain :
·         Mengalami sakit pada bagian dada seperti ditekan
·         Sakitnya menjalar ke leher seperti tercekik dan ke lengan kiri
·         Sakit pada bagian ulu hati
·         Kadang-kadang disertai dengan kembung
·         Denyut nadi melemah
·         Mengeluarkan keringat dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak

3. Hipertensi


Obesitas memiliki hubungan yang erat dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hal ini bisa terjadi akibat dari seringnya mengkonsumsi makanan penyebab darah tunggi, kolesterol dan lemak berlebih yang akhirnya dapat memicu penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi naik.
Penyakit hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
·         Hipertensi primary, yakni tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh gaya hidup dan faktor lingkungan.
·         Hipertensi secondary, yakni tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh penyakit yang diderita seperti gagal jantung, gagal ginjal hingga kerusakan sistem hormon pada tubuh.
Adapun beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita hipertensi adalah:
·         Merasa pusing dan sakit kepala
·         Merasa pegal serta tidak nyaman
·         Merasa oleng atau merasa ingin jatuh
·         Detak jantung bergerak cepat dan berdebar-debar
·         Telinga berdengung

4. Gangguan Saluran Pernapasan

Bahaya obesitas dapat menyebabkan gangguan pernafasan, karena terjadi penimbunan lemak yang berlebihan di bawah diafragma dan pada dinding dada hingga menekan paru-paru. Jika hal ini dibiarkan dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam bernapas. Pada saat tidur, gangguan pernapasan ini bisa terjadi sehingga menyebabkan pernafasan bisa berhenti untuk sementara (obstructive sleep apnea), sehingga menimbulkan ciri ciri-ciri kurang tidur, seperti sering mengalami kantuk di siang hari.

5. Diabetes

Resiko yang bisa dialami oleh seseorang yang menderita obesitas adalah penyakit diabetes tipe 2. Pada penderita obesitas, insulin yang dihasilkan oleh pankreas terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas sehingga tidak dapat bekerja maksimal untuk membantu sel-sel menyerap glukosa. Karena kerja insulin menjadi tidak efektif, maka pankreas terus berusaha untuk menghasilkan insulin lebih banyak yang akibatnya kemampuan pankreas semakin berkurang untuk menghasilkan insulin.
Kondisi ini pada umumnya disebut resistensi insulin yang merupakan faktor penyebab seseorang mengalami diabetes tipe 2. Adapun gejala-gejala umum yang dirasakan oleh penderita diabetes untuk tipe 2 adalah:
·         Sering buang air kecil utamanya pada malam hari
·         Mulut kering
·         Sering haus dan kelelahan
·         Mengalami pusing
·         Merasa gatal dan infeksi pada daerah vagina atau penis
·         Penglihatan menjadi kabur
·         Terjadi infeksi pada kulit, seperti bisul

6. Osteoartritis

Saat mengalami obesitas, maka resiko terkena osteoartritis (peradangan sendi) akan semakin rentan. Bagian pada tubuh yang biasa mengalaminya adalah bagian leher, tangan, kaki, dan lutut. Hal ini terjadi karena lemak terus tertimbun dalam tubuh menyebabkan beban tubuh semakin berat dan bertambah. Akibatnya, cairan sendi menjadi berkurang lebih cepat sehingga, bagian-bagian tulang akan saling bergesekan dan rasa nyeripun akan timbul.
Tak jarang, robekan-robekan pada tulang rawan sendi bisa terjadi. Walaupun tubuh memiliki sistem yang dapat memperbaikinya, namun jika terus menerus berlangsung, maka robekan bisa menjadi parah.

7. Stroke

Menurut penelitian, seseorang yang menderita obesitas ternyata lebih beresiko terserang stroke daripada orang yang memiliki ukuran tubuh sedang. Hal ini terjadi karena penderita obesitas cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan terkena diabetes yang akan memicu terjadinya stroke.
Adapun beberapa gejala yang terjadi jika menderita stroke adalah:
·         Melemahnya fungsi motorik pada satu sisi tubuh, dimana penderita stroke akan berbicara pelo, atau mata sulit terbuka.
·         Penglihatan menjadi kabur hingga melemahnya koordinasi tubuh, akibat kehilangan kemampuan sensorik.
·         Mengalami sakit kepala secara tiba-tiba, akibat terjadi peningkatan tekanan di dalam otak. Hal ini biasa terjadi pada penderita stroke pendarahan.
·         Merasa mual dan muntah, karena terjadi peningkatan tekanan dalam kepala hingga merangsang reseptor mual.
·         Merasa bingung secara mendadak hingga sulit untuk bicara dan mengerti.
·         Kesulitan dalam berjalan secara tiba-tiba, mudah terhuyung dan keseimbangan menjadi hilang.
·         Merasa hilang kesadaran secara mendadak atau pingsan mendadak.

8. Gangguan Kesuburan

Bahaya obesitas bisa mengganggu kesuburan khususnya bagi wanita, akibat berat badan yang berlebih. Dampak dari obesitas ini, ovarium yang memproduksi sel telur tidak memungkinkan wanita untuk hamil. Walaupun terjadi pembuahan, maka janin sulit berkembang secara normal sehingga keguguran sangat rentan terjadi. Selain itu, menstruasi menjadi tidak teratur akibat ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh obesitas.

9. Depresi

Depresi merupakan gangguan kesehatan yang bisa disebabkan oleh obesitas. Kurang percaya diri hingga minder bisa mengakibatkan tekanan-tekanan emosional terjadi. Tak jarang kebiasaan buruk seperti menjadi lebih sensitif dan mudah marah, menjadi salah satu emosi yang dikeluarkan saat merasa depresi sehingga gampang stres.

10. Permasalahan Pada Kulit
Dampak buruk lainnya adalah pada kulit yang mana hal ini dapat membuat adanya perubahan hormon. Selain itu, lemak berlebihan juga membuat kulit lebih melebar yang akan mennimbulkan garis-garis halus. Di samping itu, lipatan lemak tadi dapat membuat jamur dan bakteri tumbuh subur.
11. Rasa Nyeri Pada Persendian Lutut
Nyeri pada persendian dan otot kaki kerap di alami oleh penderita obesitas. Hal ini dikarenakan faktor kelebihan berat badan yang dapat menambah beban atau tekanan pada lutut dan pergelangan kaki.
12. Peningkatan Asam Lambung
Kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan asam lambung  hal ini sangat tidak baik karena jika terjadi maka si penderita akan merasakan sensasi terbakar, rasa sakit dan tekanan di sekitar dada dan leher. Semuanya disebabkan oleh lemak menekan daerah lambung yang membuat asam lambung menjadi naik.
13. Mendengkur Saat Tidur
Mendengkur saat tidur menjadi salah satu resiko dari yang mana dikarenakan jaringan lemak pada tubuh berkontribusi menyebabkan tidur mendengkur dan susah tidur.
14. Sakit Punggung
Banyak dari penderita obesitas mengeluhkan akan sakit punggung. Hal ini disebabkan penambahan beban tulang belakang oleh penumpukan lemak. Resiko fatal jika berat badan tidak kunjung diturunkan, pada tulang punggung dapat meningkatkan risiko patah tulang dari dalam.
15. Tekanan Darah Meningkat
Tidak sedikit penderita obesitas yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi yang mana pemicu terjadinya penyakit jantung dan ini merupakan resiko yang paling berbahaya bagi tubuh.
16. Datang Bulan Tidak Teratur
Pengaruh lainnya adalah datang bulan tidak teratur yang lebih di akibatkan adanya ketidak seimbangan hormon, hal ini juga dipicu oleh obesitas yang membuat kinerja hormon tidak berfungsi dengan normal.
17. Varises
Varises muncul ketika  melemahnya dinding pembuluh darah sehingga vena melebar. Selain karena faktor keturunan, varises juga disebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.
18. Kanker
Baru-baru ini, sebuah fakta mengungkapkan bahwa penderita obesitas beresiko terkena beberapa jenis kanker sebesar 40%. Hormon estrogen yang diproduksi oleh sel lemak inilah, yang sebenarnya merupakan salah satu penyebab resiko kanker menjadi meningkat.
Adapun beberapa jenis kanker yang dapat diakibatkan oleh obesitas adalah :
1)   Kanker Usus
Kanker usus adalah sel kanker yang tumbuh ganas pada usus. Kanker ini bermula dari perkembangan sel yang awalnya tidak ganas dan hanya membentuk polip (sel tumbuh cepat) saat stadium awal. Pada masa ini penderita tidak akan menimbulkan gejala apapun, sehingga sangat sulit untuk diketahui. Namun hal ini harus diwaspadai karena sel yang tidak ganas tersebut dapat berubah menjadi ganas.

2)   Kanker Payudara
Kanker payudara adalah penyakit yang diakibatkan oleh sel kanker yang tumbuh di jaringan payudara. Sel-sel ini akan muncul di saluran atau lobula pada payudara. Selain itu, sel-sel tersebut bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pada umumnya, kanker ini sering diderita oleh para wanita, walaupun pria juga bisa terkena penyakit ini.

3)   Kanker Kandung Empedu
Kanker kandung empedu merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kanker di dalam kandung empedu. Kandung empedu adalah bagian di dekat dasar hati yang berfungsi untuk menyimpan empedu, yakni cairan yang membantu memecahkan dan menyerap lemak pada tubuh yang dihasilkan oleh hati.

4)   Kanker Rahim
Kanker ini juga bisa disebut dengan kanker endometrium karena kanker ini menyerang sel-sel yang membentuk dinding rahim atau endometrium. Selain itu, kanker ini juga bisa membentuk sarkoma uteri karena biasanya menyerang otot-otot pada sekitar rahim.
5)   Kanker Ginjal
Kanker ginjal merupakan tumor ganas yang dapat tumbuh pada bagian dari renal parenchyma. Kanker ginjal dapat menjalar ke jaringan dan organ terdekat melalui tumor primer hingga dapat keluar melalui pembuluh darah vena atau limfatik.
6)   Kanker Kerongkongan
Kanker kerongkongan biasanya dikenal dengan istilah kanker esophagus. Kanker ini menyerang bagian sel jaringan kerongkongan dengan tumor yang ganas. Jenis kanker ini terbagi menjadi empat, namun yang paling umum terjadi hingga 90% adalah karsinoma sel skuamosa.
7)   Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan penyakit yang sel kankernya terbentuk dalam pankreas dan diawali dari sel-sel eksokrin.

Cara Mengatasi Obesitas Secara Alami
Terdapat beberapa cara agar dapat menghindari obesitas diantaranya adalah :
1.   Minum air putih
Banyak Minum Air Putih dan Kurangi Minuman Bersoda yang mengandung banyak gula (4 kaleng soda per minggu bisa membuat berat badan naik 0,5 kg). Sementara air putih membantu melarutkan lemak dalam tubuh.
2.    Makan serat

Perbanyak Serat Dari Buah dan Sayuran, yang akan melapisi dinding usus sehingga Anda akan lebih mudah cepat merasa kenyang.

3.   Hindari Camilan
Hindari Camilan Padat Kalori. Sudah saatnya Anda tahu bahwa gula yang terkandung dalam keripik kentang jauh lebih besar dari gula yang terkandung dalam sepiring nasi

4.   Keep Moving
Kalau malas bergabung dalam klub kebugaran, jogging setiap akhir pekan bisa menjadi pilihan, biasakan menggunakan tangga daripada lift saat di kantor atau bersepeda ke kantor (bike-to-work) bisa menggantikannya.

5.    Buat Target

Agar diet Anda semakin bersemangat. Anda perlu membuat target pencapaian, misalnya bulan ini bisa menurunkan berat badan 2 kg saja.

6.   Ajaklah Teman/ Pacar

Mereka bisa menjadi penyemangat Anda. Ajak mereka melakukan pola hidup sehat. Dijamin diet Anda menjadi mengasyikan dan tidak membebani.

7. Diet

Jika berat badan Anda mulai berlebih di atas batas normal, maka Anda perlu sedikit melakukan diet karbohidrat (nasi, keripik, kentang goreng), lemak (minyak, makanan yang digoreng, margarin) dan semua makanan yang diolah memakai gula (sirup, permen dan selai).

8. Pilih Makanan Pengganti.

Daripada makan es krim yang berkalori tinggi, lebih baik pilih yogurt saja untuk camilan sehari-hari Anda. Karena, yogurt mampu menurunkan kolesterol darah, sehingga kesehatan jantung Anda tetap terjaga.

Yogurt juga menjaga microflora yang berfungsi mencegah masuknya penyakit ke dalam saluran penceranaan Anda. Cukup mengonsumsi yogurt 1 atau 2 gelas sehari saja sudha cukup membantu Anda mencegah obesitas.
9. Olahraga
Olahraga juga dapat membantu menurunkan obesitas diantaranya adalah sebagai berikut :
1)   Jalan Kaki
Anda menganggap jalan kaki sesuatu yang membosankan dan membuang-buang waktu? Jangan salah, dengan jalan kaki di pagi dan sore hari ini bisa membuang kalori Anda jika dilakukan secara terus -menerus dan secara rutin. Olahraga ini termasuk yang cara paling mudah dan sangat disarankan bagi penderita obesitas yang mudah mengalami kehabisan nafas saat berlari.
2)   Berenang
Olahraga ini juga sangat dianjurkan oleh dokter karena berenang bermanfaat dalam melatih sistem pernapasan dan resiko untuk cedera sangat kecil, hal ini cukup mudah untuk dilakukan dan bermanfaat membakar banyak kalori dalam tubuh. Mungkin kendala utama dalam melakukan ini adalah rasa malu akan badan gemuk Anda di lihat oleh orang lain. Anda tidak perlu khawatir dengan keadaan itu, karena orang lain pun tidak perduli pada Anda, dan hanya keluarga dan Anda yang perduli pada Anda. Jadi lakukan olahraga ini dengan sungguh-sungguh dan tidak usaha memikirkan pandangan dan pikiran sinis orang lain kepada Anda.
3)  Latihan Otot
Untuk melakukan latihan otot seperti angkat barbel dan sit up. Ingat sebelum Anda memulai ini hendaknya diawali dengan pemanasan dulu agar otot tubuh lebih rileks. Mulailah dengan mengangkat beban yang tidak terlalu berat dalam mengangkat barbel baru kemudian setelah otot sudah terbiasa maka Anda bisa menambahkan bebannya. Begitu juga dengan sit up, lakukan sekitar 10 kali terlebih dahulu, baru jika Anda merasa kuat dan sudah terbiasa maka tambahkan porsinya sedikit demi sedikit.
4)  Bersepeda
Olahraga menurunkan obesitas yang satu ini menjadi salah satu favorit oleh banyak orang. Karena selain mudah, juga tidak gampang lelah serta sangat menyenangkan untuk dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Anda yang hobi bermalas-malasan sangat disarankan untuk melakukan olahraga bersepeda setidaknya 10-15 mil tiap harinya sambil menikmati pemandangan yang indah dan udara segar di pagi hari. Nanti Anda akan menyadari bahwa bersepeda ini adalah olahraga paling menyenangkan dan juga menyehatkan.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai obesitas dan beberapa penyebabnya. Kita dapat menghindari obesitas dengan bebarapa hal diatas juga dapat diimbangi dengan berolahraga agar dapat menghindarinya. Kita harus menghindari obesitas agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Kebanyakan penyebab obesitas adalah disebabkan oleh pola makan yang berlebihan, kita lebih baik menghindari dari pada mengobati karena apabila kita sudah menjadi obesitas akan sulit untuk menghindarinya kalau bukan benar – benar niat dalam hati kita sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar