Obesitas : Penyebab,
Dampak, dan Cara Mengatasinya
Pengertian
Kegemukan atau obesitas adalah suattu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup atau meningkatkan masalah kesehatan. Seseorang dianggap menderita kegemukan (obese) bila indeks massa tubuh (IMT), yaitu ukuran yang diperoleh dari hasil pembagian berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam meter lebih dari 30 kg/m2 .
Penyebab Obesitas
Dihadapkan pada obesitas, tidak jarang seorang remaja bereaksi
secara berlebihan. Tidak jarang pula mereka menjadi frustrasi karena meskipun
sudah melakukan diet ketat dan mengkonsumsi ramuan atau obat-obatan penurun
berat badan, ternyata bobot tubuh tidak kunjung susut. Menurut para ahli, didasarkan pada hasil
penelitian, obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor
tersebut di antaranya adalah faktor genetik, disfungsi salah satu bagian otak,
pola makan yang berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, dan faktor lingkungan.
1. Genetik
Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya
pada generasi berikutnya di dalam sebuah keluarga. Itulah sebabnya kita
seringkali menjumpai orangtua yang gemuk cenderung memiliki anak-anak yang
gemuk pula. Dalam hal ini, nampaknya faktor genetik telah ikut campur dalam
menentukan jumlah unsur sel lemak dalam tubuh. Hal ini dimungkinkan karena pada
saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang berjumlah besar
dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama
dalam kandungan. Maka tidak heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur
lemak tubuh yang relatif sama besar.
2.
Kerusakan Pada Salah Satu Otak
Sistem pengontrol yang mengatur perilaku makan terletak pada suatu
bagian otak yang disebut hipotalamus – sebuah kumpulan inti sel dalam otak yang
langsung berhubungan dengan bagian-bagian lain dari otak dan kelenjar dibawah
otak. Hipotalamus mengandung lebih banyak pembuluh darah dari daerah lain pada
otak, sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh unsur kimiawi dari darah.
Dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makan yaitu
hipotalamus lateral (HL) yang menggerakan nafsu makan (awal atau pusat makan)
dan hipotalamus ventromedial (HVM) yang bertugas merintangi nafsu makan
(pemberhentian atau pusat kenyang).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa bila HL rusak/hancur maka
individu menolak untuk makan atau minum, dan akan mati kecuali bila dipaksa
diberi makan dan minum (diberi infus). Sedangkan bila kerusakan terjadi pada
bagian HVM maka seseorang akan menjadi rakus dan kegemukan.
3.
Pola Makan Berlebihan
Orang yang kegemukan lebih responsif dibanding dengan orang
berberat badan normal terhadap isyarat lapar eksternal, seperti rasa dan bau
makanan, atau saatnya waktu makan. Orang yang gemuk cenderung makan bila ia
merasa ingin makan, bukan makan pada saat ia lapar. Pola makan berlebih inilah
yang menyebabkan mereka sulit untuk keluar dari kegemukan jika sang individu
tidak memiliki kontrol diri dan motivasi yang kuat untuk mengurangi berat badan.
4.
Jarang Berolahraga
Pengeluaran energi tergantung dari dua faktor : 1) tingkat
aktivitas dan olah raga secara umum; 2) angka metabolisme basal atau tingkat
energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi minimal tubuh. Meski
aktivitas fisik hanya mempengaruhi satu pertiga pengeluaran energi seseorang
dengan berat normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan berat badan
aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Pada saat berolahraga,
kalori terbakar. Makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang
hilang.Kalori secara tidak langsung mempengaruhi sistem metabolisme basal.
Orang yang duduk bekerja seharian akan mengalami penurunan metabolisme basal
tubuhnya. Kekurangan aktifitas gerak akan menyebabkan suatu siklus yang hebat,
obesitas membuat kegiatan olahraga menjadi sangat sulit dan kurang dapat
dinikmati dan kurangnya olahraga secara tidak langsung akan mempengaruhi
turunnya metabolisme basal tubuh orang tersebut.Jadi
olahraga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja karena dapat
membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya
metabolis normal. nggung jawab dua pertiga dari pengeluaran energi orang normal.
5. Pengaruh Emosional
Orang gemuk seringkali mengatakan bahwa mereka
cenderung makan lebih banyak apa bila mereka tegang atau cemas, dan eksperimen
membuktikan kebenarannya. Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi
yang sangat mencekam. Orang dengan berat badan yang normal makan dalam situasi
yang kurang mencekam (McKenna,1999).
Dalam suatu studi yang dilakukan White (1977) pada kelompok orang
dengan berat badan berlebih dan kelompok orang dengan berat badan yang kurang,
dengan menyajikan kripik (makanan ringan) setelah mereka menyaksikan empat
jenis film yang mengundang emosi yang berbeda, yaitu film yang tegang, ceria,
merangsang gairah seksual dan sebuah ceramah yang membosankan.
Pada orang gemuk didapatkan bahwa mereka lebih banyak menghabiskan
kripik setelah menyaksikan film yang tegang dibanding setelah menonton film
yang membosannkan. Sedangkan pada orang dengan berat badan kurang selera makan
kripik tetap sama setelah menonton film yang tegang maupun film yang
membosankan.
6. Lingkungan
Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang untuk
menjadi gemuk. Jika seseroang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk
adalah simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk
menjadi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor
eksternal maka orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah
psikologis sehubungan dengan kegemukan.
Dampak
dari Obesitas
Secara
klinis, seseorang dapat dikatakan mengalami obesitas ketika berat badan
seseorang mencapai 15% lebih berat dari berat badan idealnya. Pengelompokan
obesitas yang lain juga diklasifikasikan sebagai berikut:
·
Obesitas
ringan, dengan kelebihan berat badan mencapai 20% hingga 40%.
·
Obesitas
sedang, dengan kelebihan berat badan mencapai 41% hingga 100%.
·
Obesitas
berat, dengan kelebihan berat badan lebih dari 100%.
Kelebihan
berat badan atau obesitas bukan hanya sekedar mempengaruhi lebar pinggang,
tetapi menimbulkan efek yang lebih buruk lagi. Sejumlah masalah kesehatan yang
serius, merupakan bahaya akibat obesitas yang bisa terjadi, adalah sebagai
berikut:
1.
Gangguan Otak
Menurut
penelitian terbaru, ada sejumlah kasus obesitas yang berbahaya bagi otak.
Seperti yang dilansir dari My Health News Daily, bahwa obesitas dapat
mempengaruhi otak seperti berikut ini:
·
Kecanduan makan, sebab
menurut penelitian obesitas dapat mengubah pola makan secara otomatis. Sehingga
jika hal ini terjadi, maka berat badan akan bertambah karenakan otak butuh
dipuaskan oleh makanan utamanya yang manis dan berlemak.
·
Mengubah kinerja sistem imun, Resiko
inflamasi menjadi meningkat. Kemudian inflamasi ini akan mempengaruhi otak dan
menghancurkan beberapa bagiannya sehingga suasana hati mudah berubah hingga
sulit untuk menghentikan kebiasaan makan yang berlebih.
·
Demensia, Berhubungan
dengan inflamasi akibat obesitas, ternyata dapat membuat tubuh dan pikiran
menjadi gampang stres. Ukuran otak juga bisa mengecil akibat adanya lemak di
perut sehingga resiko demensia dapat meningkat.
·
Diet yoyo, yakni diet
berputar yang mengakibatkan penurunan dan peningkatan berat badan secara
berkelanjutan. Diet ini bisa membuat berat badan menjadi bertambah lebih cepat,
dan perputarannya bisa mempengaruhi otak sehingga gampang stres.
·
Merusak memori, Menurut
studi Journal of the American Geriatric Society, hormon yang diproduksi oleh
lemak bisa menyebabkan inflamasi sehingga mempengaruhi bagian kognitif yang
akibatnya membuat seseorang akan kehilangan ingatan.
2. Penyakit Jantung
Bahaya
obesitas dapat memicu terjadinya serangan jantung, sebab lemak yang berlebih
dapat menutupi pembuluh darah pada jantung sehingga menjadi tersumbat. Jika hal
ini terjadi, maka serangan jantungpun dapat terjadi termasuk jantung koroner.
Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penyakit jantung ini antara lain :
·
Mengalami
sakit pada bagian dada seperti ditekan
·
Sakitnya
menjalar ke leher seperti tercekik dan ke lengan kiri
·
Sakit
pada bagian ulu hati
·
Kadang-kadang
disertai dengan kembung
·
Denyut
nadi melemah
·
Mengeluarkan
keringat dalam waktu yang cepat dan jumlah yang banyak
3. Hipertensi
Obesitas
memiliki hubungan yang erat dengan penyakit hipertensi atau tekanan darah
tinggi. Hal ini bisa terjadi akibat dari seringnya mengkonsumsi makanan penyebab darah tunggi, kolesterol dan lemak berlebih yang
akhirnya dapat memicu penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah menjadi
naik.
Penyakit
hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:
·
Hipertensi primary, yakni
tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh gaya hidup dan faktor lingkungan.
·
Hipertensi secondary, yakni
tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh penyakit yang diderita seperti gagal
jantung, gagal ginjal hingga kerusakan sistem hormon pada tubuh.
Adapun
beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita hipertensi adalah:
·
Merasa
pusing dan sakit kepala
·
Merasa
pegal serta tidak nyaman
·
Merasa
oleng atau merasa ingin jatuh
·
Detak
jantung bergerak cepat dan berdebar-debar
·
Telinga
berdengung
4.
Gangguan Saluran Pernapasan
Bahaya
obesitas dapat menyebabkan gangguan pernafasan, karena terjadi penimbunan lemak
yang berlebihan di bawah diafragma dan pada dinding dada hingga menekan
paru-paru. Jika hal ini dibiarkan dapat menyebabkan seseorang mengalami
kesulitan dalam bernapas. Pada saat tidur, gangguan pernapasan ini bisa
terjadi sehingga menyebabkan pernafasan bisa berhenti untuk sementara (obstructive sleep apnea),
sehingga menimbulkan ciri ciri-ciri kurang tidur,
seperti sering mengalami kantuk di siang hari.
5. Diabetes
Resiko
yang bisa dialami oleh seseorang yang menderita obesitas adalah penyakit
diabetes tipe 2. Pada penderita obesitas, insulin yang dihasilkan oleh pankreas
terganggu oleh komplikasi-komplikasi obesitas sehingga tidak dapat bekerja
maksimal untuk membantu sel-sel menyerap glukosa. Karena kerja insulin
menjadi tidak efektif, maka pankreas terus berusaha untuk menghasilkan insulin
lebih banyak yang akibatnya kemampuan pankreas semakin berkurang untuk
menghasilkan insulin.
Kondisi
ini pada umumnya disebut resistensi insulin yang merupakan faktor penyebab
seseorang mengalami diabetes tipe 2. Adapun gejala-gejala umum yang dirasakan
oleh penderita diabetes untuk tipe 2 adalah:
·
Sering
buang air kecil utamanya pada malam hari
·
Mulut
kering
·
Sering
haus dan kelelahan
·
Mengalami
pusing
·
Merasa
gatal dan infeksi pada daerah vagina atau penis
·
Penglihatan
menjadi kabur
·
Terjadi
infeksi pada kulit, seperti bisul
6.
Osteoartritis
Saat
mengalami obesitas, maka resiko terkena osteoartritis (peradangan sendi) akan
semakin rentan. Bagian pada tubuh yang biasa mengalaminya adalah bagian leher,
tangan, kaki, dan lutut. Hal ini terjadi karena lemak terus tertimbun dalam
tubuh menyebabkan beban tubuh semakin berat dan bertambah. Akibatnya, cairan
sendi menjadi berkurang lebih cepat sehingga, bagian-bagian tulang akan saling
bergesekan dan rasa nyeripun akan timbul.
Tak
jarang, robekan-robekan pada tulang rawan sendi bisa terjadi. Walaupun tubuh
memiliki sistem yang dapat memperbaikinya, namun jika terus menerus
berlangsung, maka robekan bisa menjadi parah.
7. Stroke
Menurut
penelitian, seseorang yang menderita obesitas ternyata lebih beresiko terserang
stroke daripada orang yang memiliki ukuran tubuh sedang. Hal ini terjadi karena
penderita obesitas cenderung memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol
tinggi dan terkena
diabetes yang akan memicu terjadinya stroke.
Adapun
beberapa gejala yang terjadi jika menderita stroke adalah:
·
Melemahnya
fungsi motorik pada satu sisi tubuh, dimana penderita stroke akan berbicara
pelo, atau mata sulit terbuka.
·
Penglihatan
menjadi kabur hingga melemahnya koordinasi tubuh, akibat kehilangan kemampuan
sensorik.
·
Mengalami
sakit kepala secara tiba-tiba, akibat terjadi peningkatan tekanan di dalam
otak. Hal ini biasa terjadi pada penderita stroke pendarahan.
·
Merasa
mual dan muntah, karena terjadi peningkatan tekanan dalam kepala hingga
merangsang reseptor mual.
·
Merasa
bingung secara mendadak hingga sulit untuk bicara dan mengerti.
·
Kesulitan
dalam berjalan secara tiba-tiba, mudah terhuyung dan keseimbangan menjadi
hilang.
·
Merasa
hilang kesadaran secara mendadak atau pingsan mendadak.
8.
Gangguan Kesuburan
Bahaya
obesitas bisa mengganggu kesuburan khususnya bagi wanita, akibat berat badan
yang berlebih. Dampak dari obesitas ini, ovarium yang memproduksi sel telur
tidak memungkinkan wanita untuk hamil. Walaupun terjadi pembuahan, maka janin
sulit berkembang secara normal sehingga keguguran sangat rentan terjadi. Selain
itu, menstruasi menjadi tidak teratur akibat ketidakseimbangan hormon yang
dipicu oleh obesitas.
9. Depresi
Depresi
merupakan gangguan kesehatan yang bisa disebabkan oleh obesitas. Kurang percaya
diri hingga minder bisa mengakibatkan tekanan-tekanan emosional terjadi. Tak
jarang kebiasaan buruk seperti
menjadi lebih sensitif dan mudah marah, menjadi salah satu emosi yang
dikeluarkan saat merasa depresi sehingga gampang stres.
10. Permasalahan Pada Kulit
Dampak
buruk lainnya adalah pada kulit yang mana hal ini dapat membuat adanya
perubahan hormon. Selain itu, lemak berlebihan juga membuat kulit lebih melebar
yang akan mennimbulkan garis-garis halus. Di samping itu, lipatan lemak tadi
dapat membuat jamur dan bakteri tumbuh subur.
11. Rasa Nyeri Pada Persendian Lutut
Nyeri pada
persendian dan otot kaki kerap di alami oleh penderita
obesitas. Hal ini dikarenakan faktor kelebihan berat badan yang dapat menambah
beban atau tekanan pada lutut dan pergelangan kaki.
12. Peningkatan Asam Lambung
Kelebihan
berat badan juga dapat meningkatkan asam lambung hal ini sangat tidak
baik karena jika terjadi maka si penderita akan merasakan sensasi terbakar,
rasa sakit dan tekanan di sekitar dada dan leher. Semuanya disebabkan oleh
lemak menekan daerah lambung yang membuat asam lambung menjadi naik.
13. Mendengkur Saat Tidur
Mendengkur
saat tidur menjadi salah satu resiko dari yang mana dikarenakan jaringan lemak
pada tubuh berkontribusi menyebabkan tidur mendengkur dan susah tidur.
14. Sakit Punggung
Banyak
dari penderita obesitas mengeluhkan akan sakit punggung. Hal ini disebabkan
penambahan beban tulang belakang oleh penumpukan lemak. Resiko fatal jika berat
badan tidak kunjung diturunkan, pada tulang punggung dapat meningkatkan risiko
patah tulang dari dalam.
15. Tekanan Darah Meningkat
Tidak
sedikit penderita obesitas yang menderita tekanan darah
tinggi atau hipertensi yang mana pemicu terjadinya penyakit
jantung dan ini merupakan resiko yang paling berbahaya bagi tubuh.
16. Datang Bulan Tidak Teratur
Pengaruh
lainnya adalah datang bulan
tidak teratur yang lebih di akibatkan adanya ketidak seimbangan
hormon, hal ini juga dipicu oleh obesitas yang membuat kinerja hormon tidak
berfungsi dengan normal.
17. Varises
Varises
muncul ketika melemahnya dinding pembuluh darah sehingga vena melebar.
Selain karena faktor keturunan, varises juga disebabkan kelebihan berat badan
atau obesitas.
18. Kanker
Baru-baru
ini, sebuah fakta mengungkapkan bahwa penderita obesitas beresiko terkena
beberapa jenis kanker sebesar 40%. Hormon estrogen yang diproduksi oleh sel
lemak inilah, yang sebenarnya merupakan salah satu penyebab resiko kanker
menjadi meningkat.
Adapun
beberapa jenis kanker yang dapat diakibatkan oleh obesitas adalah :
1) Kanker Usus
Kanker
usus adalah sel kanker yang tumbuh ganas pada usus. Kanker ini bermula dari
perkembangan sel yang awalnya tidak ganas dan hanya membentuk polip (sel tumbuh
cepat) saat stadium awal. Pada masa ini penderita tidak akan menimbulkan gejala
apapun, sehingga sangat sulit untuk diketahui. Namun hal ini harus diwaspadai
karena sel yang tidak ganas tersebut dapat berubah menjadi ganas.
2) Kanker Payudara
Kanker payudara adalah penyakit yang
diakibatkan oleh sel kanker yang tumbuh di jaringan payudara. Sel-sel ini akan
muncul di saluran atau lobula pada payudara. Selain itu, sel-sel tersebut bisa
menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pada umumnya, kanker ini sering diderita oleh
para wanita, walaupun pria juga bisa terkena penyakit ini.
3) Kanker Kandung Empedu
Kanker kandung empedu merupakan
penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kanker di dalam kandung
empedu. Kandung empedu adalah bagian di dekat dasar hati yang berfungsi untuk
menyimpan empedu, yakni cairan yang membantu memecahkan dan menyerap lemak pada
tubuh yang dihasilkan oleh hati.
4) Kanker Rahim
Kanker ini juga bisa disebut dengan
kanker endometrium karena kanker ini menyerang sel-sel yang membentuk dinding
rahim atau endometrium. Selain itu, kanker ini juga bisa membentuk sarkoma
uteri karena biasanya menyerang otot-otot pada sekitar rahim.
5) Kanker Ginjal
Kanker ginjal merupakan tumor ganas
yang dapat tumbuh pada bagian dari renal parenchyma. Kanker ginjal dapat
menjalar ke jaringan dan organ terdekat melalui tumor primer hingga dapat
keluar melalui pembuluh darah vena atau limfatik.
6) Kanker Kerongkongan
Kanker kerongkongan biasanya dikenal
dengan istilah kanker esophagus. Kanker ini menyerang bagian sel jaringan
kerongkongan dengan tumor yang ganas. Jenis kanker ini terbagi menjadi empat,
namun yang paling umum terjadi hingga 90% adalah karsinoma sel skuamosa.
7) Kanker Pankreas
Kanker pankreas merupakan penyakit yang
sel kankernya terbentuk dalam pankreas dan diawali dari sel-sel eksokrin.
Cara
Mengatasi Obesitas Secara Alami
Terdapat
beberapa cara agar dapat menghindari obesitas diantaranya adalah :
1. Minum air putih
Banyak Minum Air Putih dan
Kurangi Minuman Bersoda yang mengandung banyak gula (4 kaleng soda per minggu
bisa membuat berat badan naik 0,5 kg). Sementara air putih membantu melarutkan
lemak dalam tubuh.
2. Makan serat
Perbanyak Serat Dari Buah dan Sayuran, yang akan melapisi
dinding usus sehingga Anda akan lebih mudah cepat merasa kenyang.
3. Hindari Camilan
Hindari Camilan Padat Kalori.
Sudah saatnya Anda tahu bahwa gula yang terkandung dalam keripik kentang jauh
lebih besar dari gula yang terkandung dalam sepiring nasi
4. Keep Moving
Kalau malas bergabung dalam klub kebugaran, jogging setiap akhir pekan
bisa menjadi pilihan, biasakan menggunakan tangga daripada lift saat di kantor
atau bersepeda ke kantor (bike-to-work) bisa menggantikannya.
5. Buat Target
Agar diet Anda semakin
bersemangat. Anda perlu membuat target pencapaian, misalnya bulan ini bisa
menurunkan berat badan 2 kg saja.
6. Ajaklah Teman/ Pacar
Mereka bisa menjadi
penyemangat Anda. Ajak mereka melakukan pola hidup sehat. Dijamin diet Anda menjadi
mengasyikan dan tidak membebani.
7. Diet
7. Diet
Jika berat badan
Anda mulai berlebih di atas batas normal, maka Anda perlu sedikit melakukan
diet karbohidrat (nasi, keripik, kentang goreng), lemak (minyak, makanan yang
digoreng, margarin) dan semua makanan yang diolah memakai gula (sirup, permen
dan selai).
8. Pilih Makanan Pengganti.
8. Pilih Makanan Pengganti.
Daripada makan es
krim yang berkalori tinggi, lebih baik pilih yogurt saja untuk camilan
sehari-hari Anda. Karena, yogurt mampu menurunkan kolesterol darah, sehingga
kesehatan jantung Anda tetap terjaga.
Yogurt juga menjaga microflora
yang berfungsi mencegah masuknya penyakit ke dalam saluran penceranaan Anda.
Cukup mengonsumsi yogurt 1 atau 2 gelas sehari saja sudha cukup membantu Anda
mencegah obesitas.
9. Olahraga
Olahraga
juga dapat membantu menurunkan obesitas diantaranya adalah sebagai berikut :
1)
Jalan Kaki
Anda menganggap jalan kaki sesuatu yang membosankan
dan membuang-buang waktu? Jangan salah, dengan jalan kaki di pagi dan sore hari
ini bisa membuang kalori Anda jika dilakukan secara terus -menerus dan secara
rutin. Olahraga ini termasuk yang cara paling mudah dan sangat disarankan bagi
penderita obesitas yang mudah mengalami kehabisan nafas saat berlari.
2) Berenang
Olahraga ini juga sangat dianjurkan oleh dokter
karena berenang bermanfaat dalam melatih sistem pernapasan dan resiko untuk
cedera sangat kecil, hal ini cukup mudah untuk dilakukan dan bermanfaat
membakar banyak kalori dalam tubuh. Mungkin kendala utama dalam melakukan ini
adalah rasa malu akan badan gemuk Anda di lihat oleh orang lain. Anda tidak
perlu khawatir dengan keadaan itu, karena orang lain pun tidak perduli pada
Anda, dan hanya keluarga dan Anda yang perduli pada Anda. Jadi lakukan olahraga
ini dengan sungguh-sungguh dan tidak usaha memikirkan pandangan dan pikiran
sinis orang lain kepada Anda.
3) Latihan Otot
Untuk melakukan latihan otot seperti angkat barbel
dan sit up. Ingat sebelum Anda memulai ini hendaknya diawali dengan pemanasan
dulu agar otot tubuh lebih rileks. Mulailah dengan mengangkat beban yang tidak
terlalu berat dalam mengangkat barbel baru kemudian setelah otot sudah terbiasa
maka Anda bisa menambahkan bebannya. Begitu juga dengan sit up, lakukan sekitar
10 kali terlebih dahulu, baru jika Anda merasa kuat dan sudah terbiasa maka
tambahkan porsinya sedikit demi sedikit.
4) Bersepeda
Olahraga menurunkan obesitas yang satu ini menjadi
salah satu favorit oleh banyak orang. Karena selain mudah, juga tidak gampang
lelah serta sangat menyenangkan untuk dilakukan pada pagi hari dan sore hari.
Anda yang hobi bermalas-malasan sangat disarankan untuk melakukan olahraga
bersepeda setidaknya 10-15 mil tiap harinya sambil menikmati pemandangan yang
indah dan udara segar di pagi hari. Nanti Anda akan menyadari bahwa bersepeda
ini adalah olahraga paling menyenangkan dan juga menyehatkan.
Demikianlah beberapa penjelasan mengenai obesitas
dan beberapa penyebabnya. Kita dapat menghindari obesitas dengan bebarapa hal
diatas juga dapat diimbangi dengan berolahraga agar dapat menghindarinya. Kita
harus menghindari obesitas agar terhindar dari berbagai macam penyakit.
Kebanyakan penyebab obesitas adalah disebabkan oleh pola makan yang berlebihan,
kita lebih baik menghindari dari pada mengobati karena apabila kita sudah
menjadi obesitas akan sulit untuk menghindarinya kalau bukan benar – benar niat
dalam hati kita sendiri.