Teknologi
dalam Pembangunan Ekonomi di Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
Proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh dua
faktor, yaitu faktor ekonomi dan faktor non ekonomi. Faktor ekonomi yang
berpengaruh terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah sumber daya
alam, sumber daya manusia (tenaga kerja), akumulasi modal serta tenaga
managerial yang mengorganisasi dan mengatur faktor produksi. Faktor ekonomi lain yang mendukung
faktor-faktor produksi adalah kemajuan teknologi. Bagi kebanyakan ahli
ekonomi, kemajuan teknologi dianggap sebagai sumber yang paling penting dan
menentukan dalam proses pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Teknologi adalah
bagaimana faktor-faktor produksi dikombinasikan untuk merealisasikan
tujuan-tujuan produksi.
Perkembangan teknologi mengandung
pengertian adanya kenaikan dalam efesiensi teknis, yang dapat didefinisikan
sebagai kemampuan memproduksi lebih banyak output dengan jumlah input yang sama
atau memproduksi kwantitas output dengan input yang lebih sedikit. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa secara umum perkembangan teknologi akan
mengakibatkan peningkatan produktivitas tenaga kerja, produktivitas modal,
maupun produktivitas total (Mutis, 1994: 79). Pengalaman di negara-negara
industri menunjukan bahwa sains dan teknologi merupakan sumber utama dan faktor
penggerak
alam pembangunan ekonomi,
khususnya dari sudut pertumbuhan dengan tolok ukur hasil produksi perkapita.
Pertumbuhan ekonomi berkaitan langsung dengan kenaikan produktivitas dan
kenaikan produktivitas sangat dipengaruhi oleh tingkat perubahan teknologi
BAB 2
PEMBAHASAN/ISI
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam
banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu
memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan
bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk
sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber
daya alam, merugikan dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam
penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru
sering kali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh,
meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia.
Perbedaan antara ilmu, rekayasa, dan teknologi tidaklah selalu
jelas. Ilmu adalah penyelidikan bernalar atau pengkajian fenomena, ditujukan
untuk menemukan prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur dunia
fenomenal dengan mempekerjakan teknik-teknik formal seperti metode ilmiah.
Teknologi tidak mesti hasil ilmu semata-mata, oleh karena teknologi harus
memenuhi persyaratan seperti utilitas, kebergunaan, dan keselamatan.
Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi ,yaitu :
§ Kemajuan teknologi yang
bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress)
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih
tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
§ Kemajuan teknologi yang
hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological
progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak
ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam
memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan.
§ Kemajuan teknologi yang
hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological
progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua
riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju,
yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya.
Kebijakan Pengembangan Teknologi
Dalam
hubungannya dengan masyarakat, teknologi haruslah difungsikan dalam hubungan
informasi dan landasan pengetahuan yang didasarkan pada pengaturan keputuan
yang menyangkut peran sistem organisasi sosial masyarakat formal dan informal.
Jadi teknologi haruslah dilihat sebagai pelibatan proses teknik dan managerial
dalam pemilihan input (dari) dan output (ke) sistem lingkungan serta penciptaan
throughput organisasi dan aplikasinya untuk mengatasi kekacauan, memelihara
persatuan, dan menggerakkan pertumbuhan (Rifkin,1981, dikutip oleh
Saeed,1994:139).Pemfungsian teknologi menyangkut peranan aktor dari beberapa
sistem terkait dan saling berinteraksi yaitu :
1) sistem
politik
2) sistem
ekonomi
3) sistem
produksi
4) sistem
sumber daya.
Sistem
politik menentukan aturan pelaksanaan yang mengendalikan sistem ekonomi. Sistem
ekonomi pada gilirannya menciptakan lingkungan dimana sistem produksi
beroperasi. Input materialuntuk produksi di dapatkan dari sistem sumber daya
yang keberlanjutannya ditentukan oleh batas ketersediaan sumber daya tersebut. Pemilihan
dan managemen teknologi harus terintegrasi dengan fungsi-fungsi yang relevan
dari sistem-sistem tersebut yang didalamnya termasuk (Saeed, 1990:141) :
a. Penciptaan sistem insentif oleh pemerintah
yang menentukan pilihan teknologi
yang menuju pada pemilihan material yang cocok dari lingkungan setempat.
b. Alokasi sumber daya (oleh pemerintah) antara
aktivitas ekonomi dan instrumen kontrol untuk memaksimalisasi kesejahteraan dan
sekaligus mengatasi konflik politik.
c. Transformasi sumber daya yang efisien
kedalamthroughput (barang, jasa, energi) dengan pilihan teknologi yangsmooth
dan trouble-free adoption.
d. Distribusi pendapatan yang wajar melalui
transaksi yang terjadi antar faktor ekonomi yang ada pada sistem serta
regenerasi limbah di sistem lingkungan.
Ada empat
persyaratan fundamental yang harus dipenuhi oleh sebuah kebijaksanaan teknologi
untuk memberikan fasilitas bagi perbaikan dalam masyarakat. Empat persyaratan
tersebut adalah bahwa pilihan teknologi haruslah sebagai berikut
(Saeed,1990:141-142) :
a) Mempunyai efek meningkatkan sebisa mungkin produk barang dan jasa
yang tersedia bagi masyarakatnya tanpa adanya diskriminasi pada jenis potensi alam yang ada.
b) Menyebabkan sedikit mungkin kontrol pemerintah sehingga
pertambahan produk dapat dikonsumsi tanpa berlipatgandanya instrumen kontrol .
c) Tidak membatasi keuntungan dari naiknya
produksi pada kelompok kecil masyarakat
tetapi harus disebarkan keseluruh bagian masyarakat.
d) Memiliki metode produksi baru yang efisien yang
bersifattrouble- free implementation, sehingga
sehingga tidak ditinggalkan oleh organisasi yang berhubungan dengan masalah
yang timbul.
BAB III
PENUTUP
Dengan adanya
teknologi,manusia dapat menyelesaikan masalah dengan mudah dan cepat dalam
kehidupan sehari-hari.Namun banyak hal pula yang disebabkan oleh kemajuan
teknologi. Teknologi dapat berdampak negatif apabila digunakan untuk merugikan
orang lain selain itu juga dapat menyebabkan penyakit.Kemajuan teknologi juga
harus seiring dengan peningkatan sumber daya manusia.
Pengembangan Kemampuan Teknologi Nasional dalam kerangka
peningkatan daya saing nasional harus sejalan dengan selaras dengan arah
pengembangan dan orientasi pembangunan ekonomi nasional. Peran dan kontribusi
teknologi dalam peningkatan daya saing nasional perlu dirumuskan dengan
menajamkan target-target pencapaian peningkatan kemampuan teknologi nasional
yang lebih terukur. Kebijakan pengembangan kemampuan nasional selayaknya
memperhatikan faktor – faktor penentu tingkat pengembangan kemampuan teknologi
nasional seperti perilaku permintaan teknologi dan pasokan teknologi. Campur
tangan pemerintah dalam upaya pengembangan kemampuan teknologi perlu dilakukan
dengan hati-hati dengan mengindahkah pengalaman negara-negara berkembang
lainnya yang pemah mengalami ‘kegagalan pemerintah‘ dalam pengembangan teknologi.
Sumber :

Tidak ada komentar:
Posting Komentar