Rabu, 30 Desember 2015

Pengertian dan Contoh Array,Array Dua Dimensi dan Array Multidimensi

ARRAY
Array adalah wadah yang dapat menyimpan sejumlah nilai skalar. Setiap nilai pada array di akses melalui indeks yang bisa disebut juga subskrip. Indeks dapat berupa bilangan bulat yang dimulai dengan nol. Array pada java diimplementasikan dengan bentuk seperti :
tipe_data nama [] = new tipe_data[jumlah_elemen];
            Dalam hal ini nama yang menyatakan objek array, tipe_data bisa berupa tipe data apa saja, dan jumlah_elemen menyatakan jumlah elemen array. Array juga memiliki bentuk dua dimensi dan bentuk tiga dimensi.
Berikut adalah contoh Array :
Maka outputnya adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui jumlah elemen array, Anda dapat menggunakan field length. Contoh berikut menunjukkan cara mendapatkan jumlah elemen array. Berikut adalah contohnya :

Maka hasilnya adalah :

Misalkan terdapat 10 elemen array cara mengetahui bilangan terbesar di array tersebut adalah dengan menggunakan mekanisme seperti berikut :
1.     
Anggaplah elemen pertama sebagai bilangan yang terbesar : terbesar       array [0]
2.      Bandingkan elemen terbesar dengan elemen kedua hingga terakhir di array. Kalau nilai elemen terbesar < elemen ke-i, isikan elemen ke-i tersebut ke terbesar
Dengan cara yang seperti itu maka nilai terbesar pada array dapat terlihat
Contoh Script untuk mengetahui nilai array terbesar :

Maka outputnya seperti berikut :


Array Dua Dimensi
Array dua dimensi dibuat dengan bentuk sebagai berikut :
tipe nama_array [][] = new tipe [jumlah_baris][jumlah_kolom]
Contoh
Int matriks [][] = new int [2][3];
akan membuat array bernama matriks,dengan jumlah baris 2 dan jumlah kolom 3 serta elemennya bertipe int.
Berikut adalah script java contoh array dua dimensi :

Maka hasil outputnya :

Array Multidimensi (Tiga Dimensi)
Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua. Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun array dimensi dua. Sebuah contoh bentuk nyata yang baik dari array dua dimensi adalah sebuah papan catur. Satu dimensinya merupakan delapan baris, sedangkan dimensi lainnya merupakan delapan kolom.
tipe_array nama_array[ukuran1][ukuran2]…[ukuranN];
Berikut adalah script java contoh Array Multidimensi :

Maka Outputnya :








Kamis, 10 Desember 2015

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan dengan Segala Problematikanya


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma,adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit,masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritorial, bangsa, golongan dan lain sebagainya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan kenyataaan bahwa manusia sebagai makhluk sosial ada kecenderungan untuk melakukan kesalahan sesama manusia. Kecenderungan yang bersifat sosial ini selalu timbul pada diri setiap manusia ada sesuatu yang saling membutuhkan. Dari kenyataan ini kemudian timbullah suatu struktur antar hubungan yang beraneka ragam.Keragaman itu dalam bentuk kolektivitas-kolektivitas serta kelompok-kelompok dan pada tiap-tiap kelompok tersebut terdiri dari kelompok-kelompok yang lebih kecil. Apabila kolektivitas-kolektivitas itu dan kelompok-kelompok mengadakan persekutuan dalam bentuk yang lebih besar, maka terbentuklah apa yang kita kenal dengan masyarakat.
Pada setiap masyarakat, jumlah kelompok dan kesatuan sosial tidak hanya satu, disamping itu individu sebagai warga masyarakat dapat menjadi bagian dari berbagai kelompok dan atau kesatuan sosial yang hidup dalam masyarakat tersebut.
  Adapun beberapa syarat untuk menjadi masyarakat yaitu :
Ø  Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak,bukan pengumpulan binatang
Ø  Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu
Ø  Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan bersama.
Sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudia berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemasyarakatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang dihuni oleh bermacam-macam suku. Sehingga mereka lebih mengedepankan nilai persatuan dan kesatuan. Belajar dari nenek moyang kita, yang masih memegang nilai-nilai keleluhuran, sehingga tetap asri.
Namun, seiring berkembangnya zaman, dan semakin cepat pertumbuhan teknologi. Itu berdampak kepada seluruh masyarakat di pedesaan, sehingga tuntukan ekonomi menjadikan mereka harus hidup keras dengan bekerja. Sehingga banyak masyarakat di pedesaan yang lambat laun mulai meninggalkan desa asalnya.
Padahal kalau saja kita tinjau dari segi kemakmuran, masyarakat dipedesaan ternyata lebih makmur dan sejahtera, bila dapat dikelola dengan baik. Contohnya dengan bertani.Bertani sudah bukan menjadi hal yang tabu untuk masyarakat sekarang. Ya tentu, bila anda mengenal makanan pokok sehari-hari kita. Itu berasal dari hasil bertani para penduduk desa. Tetapi pemerintah saat ini lebih mengedepankan impor daripada hasil dalam negeri itu sendiri. Maka sebabnya para penduduk desa lebih mengutamakan tinggal/hidup di perkotaan.
1)      Menurut Sutardjo Kartodikusumo desa merupakan “suatu kesatuan hukum di mana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri.Paul H. Landis berpendapat bahwa desa adalah “suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal.
2)      Adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan.
3)      Cara berusaha bersifat agraris dan sangat dipengaruhi oleh fakta-fakta alam, misalnya iklim,topografi, dan sumber daya alam[7]”.


B.    Masyarakat perkotaan

Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang dihuni oleh banyaknya penduduk desa dari berbagai suku. Itu mengapa perkotaan menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pihak dikarenakan pemerintah lebih mengedepankan masyarakat perkotaan dibanding pedesaan.
Namun, Dikarenakan banyaknya penduduk pedesaan yang ber-urbaninasi ke perkotaan. Daerah perkotaan menjadi padat, dan udara yang ditimbulkan pun sudah tidak sehat. Contohnya semakin banyak para pengguna kendaraan bermotor didaerah perkotaan, sehingga menjadikan udara di perkotaan tidak sehat lagi.
Contoh yang lain bahwa hidup diperkotaan itu sudah tidak sehat. Ditinjau dari kriminalitas, kemiskinan mewaba, banjir, dan masih banyak lainnya. Tetapi, kembali lagi ke individual masing-masing, lebih nyaman di pedesaan atau perkotaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1)      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2)       Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung padaorang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3)       Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4)       Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5)       Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
6)       Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7)       Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community)dan masyarakat perkotaan (urban community).Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan” pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:
Masyarakat Pedesaan
1).Perilaku homogen
2).Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
3).Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status .
4).Isolasi sosial, sehingga statik
5).Kesatuan dan keutuhan kultural
6).Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
7). Kolektivisme
Masyarakat Kota:
1). Perilaku heterogen
2).Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan 3).Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
4).Mobilitassosial,sehingga dinamik
5).Kebauran dan diversifikasi kultural
6).Birokrasi fungsional dan nilai-nilaisekular 7).Individualisme


BAB III
PENUTUP

Masyarakat sekarang ini lebih memilih hidup diperkotaan, dibanding pedesaan, walaupun dampak negatifnya tinggi dibanding pedesaan dan Manusia dalam menjalani kehidupan didunia ini tidak bisa mengandalkan dirinya sendiri dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk sosial. Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan.
Sebaiknya Pemerintah mulai mengedepankan kehidupan dipedesaan. Karena tidak terlepas dari itu semua bahwa Negara kita adalah Negara agraris. Sumber utama yaitu dengan pertanian. Sehingga Negara kita dapat sejahtera, dan Pembangunan Wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa karena wilayah desa berpengaruh besar terhadap pembangunan kota. Masalah yang terjadi di kota tidak terlepas karena adanya problem masalah yang terjadi di desa, kurangnya sumber daya manusia yang produktif akibat urbanisasi menjadi masalah yang pokok untuk diselesaikan dan paradigma yang sempit bahwa dengan mengadu nasib dikota maka kehidupan menjadi bahagia dan sejahtera menjadi masalah serius untuk itu pemuda seharusnya lebih berfikir jauh untuk membawa Negara ini ke jenjang yang lebih baik.






Universitas Gunadarma